Translate

Kamis, 17 Mei 2012

10 WASIAT UNTUK ISTRI


10 WASIAT IBU UNTUK ANAK PEREMPUANNYA
                Keluarga sakinah adalah dambaan dari semua orang, terutama bagi yang sedang dalam masa-masa akan melangkah pada jenjang pernikahan. Keluarga sakinah bukanlah sebuah kondisi keluarga yang diam tanpa adanya percekcokan/peselisihan sama sekali, tetapi dalam keluarga sakinah, adanya percekcokan ini diringi dengan cepat redanya permasalahan karena semua permasalahan dikembalikan Allah (aturan yang ada di dalam Alqur’an dan hadits Nabi Muhammad saw.,). Sehingga dengan kondisi ini akan semakin menambah kemesraan dan menambah kedewasaan berpikir dalam menghadapi berbagai permasalahan keluarga.
                Berkaitan dengan usaha membentuk keluarga menuju keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, kita bisa mengingat wasiat seorang ibu pada zaman sahabat kepada putrinya ketika akan memasuki jenjang pernikahan. Beliau mempunyai 10 (sepuluh) pesan terhadap putrinya agar keluarganya nanti menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Adapun inti dari pesan tersebut antara lain :
1.    Tunduk dan patuh (tawadlu’) terhadap suami serta terimalah dengan ikhlas pemberian suami
             Suami adalah imam/pemimin sedangkan istri adalah makmum. Istri haruslah mempunyai sifat yang sopan dan hormat (tawadlu’) terhadap suami. Sebagaimana sabda Rosululloh saw., bahwa seandainya beliau diberi izin untuk memerintahkan manusia bersujud, tentulah seorang istri diperintahkan sujud kepada suaminya,”. Hal ini merupakan begitu besarnya keharusan untuk bagi istri terhadap suaminya.
Suami sebagai pemimpin keluarga mempunyai kewajiban untuk memberikan nafkah terhadap istrinya. Yang perlu diingat berkaitan dengan masalah nafkah adalah seseorang hanya bisa bekerja atau berusaha untuk mencapai target tertentu dalam mencari nafkah tetapi hak untuk memberi berapa jumlah yang diterima adalah mutlak urusan Allah. Manusia hanya bisa berencana tetapi Allah lah yang menentukan berapa besar kecilnya rizki seseorang.
             Menyikapi hal ini, sudah seharusnya bagi seorag istri menerima dengan lapang dada berapapun yang diperoleh suami dalam bekerja itulah jatah rizqi yang Allah tentukan baginya.
2.    Mendengarkan dan taat kepada perintah suami
Imam mempunyai kewajiban memimpin, sedangkan makmum mempunyai kewajiban taat kepada imam. Sebagai seorang pemimpin, suami tidaklah dibenarkan berlaku sewewang-wenang terhadap istri karena merasa dirinya sebagai pemimpin. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rosululloh saw., bahwa beliau adalah orang yang paling baik akhlaknya terhadap istrinya.
Istri mempunyai kewajiban mutlak untuk taat terhadap perintah suami selagi perintah tersebut tidak bertentangan dengan syariat sebagaimana diterangkan bahwa setelah menikah, kewajiban istri untuk taat terhadap suaminya melebihi kewajibannya taat terhadap orang tuanya.
3.    Menjaga pandangan suami
Hendaknya istri hafal akan kesukaan suaminya, hendaknya ia menjaga diri agar senantiasa berpenampilan menarik dihadapan suami. Ia bersolek untuk suami, selalu menyenangkan jika dipandang, ketika ada permasalahan senantiasa berusaha untuk tersenyum sehingga membuat hati suami senang bukan sebaliknya ketika ada permasalahan istri menampakkan wajah yang muram, marah-marah dan sikap negatif lainnya sehingga suami akan merasa semakin berat dalam menghadapi permasalahan keluarga.
4.    Menjaga penciuman suami
Berkaitan penciuman ini, seorang istri hendaknya menjaga agar suami tidak sampai mencium bau yang tidak menyenangkan hatinya. seperti bau badan yang kurang sedap, bau pakaian, bau sampah dan kotoran serta sumber bau yang lain yang sekiranya suami terganggu maka hendaknya dihindari. Apabila pandangan dan penciuman ini tidak dijaga dengan baik maka akan dapat menjadi sumber masalah yang berakibat pada pertengkaran.
5.    Menjaga waktu tidur suami
Seorang istri hendaknya tidak tidur mendahului suaminya, ia akan selalu memahami kondisi suami yang sedang kecapekan karena mencari nafkah atau alasan yang lain sehingga suami butuh untuk istirahat dan istri tidak diperkenankan mengganggu/membangunkan  suami yang sedang istirahat kecuali dengan alasan yang sangat penting.
6.    Menjaga harta suami
Seorang istri hendaklah pandai dalam mengelola harta suaminya, ia tidak mengeluarkan harta suaminya tanpa seizinnya walaupun untuk shodaqoh. Jika seorang istri bershodaqoh dengan harta suaminya tanpa seizin suaminya, maka ia mendapat dosa dan suami mendapat pahala shodaqohnya. Seorang istri dibolehkan mengambil harta suaminya dengan tanpa seizinnya tetapi tetap sesuai dengan kadar kebutuhannya jika memang suaminya tidak mau memberi uang belanja (nafkah) padahal suami mempunyai uang.
7.    Menjaga kehormatan dan keluarga suami
Seorang istri hendaklah selalu berbuat baik terhadap keluarga suaminya (metua,adik, kakak dll), tidak menghina walaupun kondisinya tidak sesuai dengan keinginan hatinya. Ia hendaknya selalu membuat hati suaminya senang dengan berbauat baik kepada keluarga suami dan menjaga nama baiknya, karena pada hakikatnya ayah dan ibu mertua adalah sama dengan orang tuanya sendiri.
8.    Jangan mendurhakai suami
Kondisi setelah menikah tidaklah sama dengan kondisi sebelum menikah. Setelah menikah suami maupun istri akan mengetahui kekurang dan kelebihan masing-masing. Kekurangan ini akan menjadi sumber pertengkaran dan sebaliknya akan menjadi sumber pahala dan pelajaran bagi keduanya. Keduanya hendaknya melihat kelebihan masing-masing dan tidak melihat kekurangannya. Apapun yang menjadi kekurangan dari suami hendaklah istri pandai menutupnya begitu juga sebaliknya bagi suami. Tidaklah dibenarkan jika seorang istri menyebarkan aib atau kekurangan suaminya.
Seorang istri tidak dibenarkan keluar rumah tanpa izin suaminya begitu pula memasukkan orang lain ke dalam rumahnya terutama orang yang tidak disukai oleh suaminya. Sebagaimana dikisahkan bahwa Muthi’ah adalah seorang perempuan yang menurut Rosululloh adalah ahli surga, yang sebagian dari akhlaqnya adalah :
a.       Ia (Muthi’ah) tidak langsung mengizinkan Fatimah binti Rosululloh masuk ke dalam rumahnya sebelum ia meminta izin kepada suaminya
b.      Dihari berikutnya Aisyah masih tidak dizinkan masuk karena beliau datang dengan Hasan anaknya dikarenakan ia telah izin kepada suaminya bahwa yang datang adalah Aisyah saja
c.       Setelah memasak, ia selalu menghidangkan masakan di meja makan dengan sebuah cambuk di sisinya yang dipersilahkan bagi suaminya untuk mencambuk dirinya apabila ada kekurangan dalam masakannya
9.    Pandai mengikuti irama suami
Seorang Istri, haruslah pandai membaca situasi dan kondisi hati suaminya.  Hal ini dimaksudkan agar tetap tercipta kondisi yang harmonis dan terhindar dari mala petaka kahirat. Sebagian diantaranya adalah sitri harus pandai bersikap kepada suaminya kapan waktunya harus diam mendengarkan, kapan harus berbicara, kapan harus bercanda, kapan harus berpendapat, kapan harus mengungkapkan sesuatu. Sebagaimana dikisahkan bahwa pada zaman dahulu ada sebuah yang keluarga kecil yang sangat bahagia. Suatu hari sang suami pergi berjihad di jalan Allah. Ia meninggalkan istri dan anaknya di rumah, sementara suaminya pergi berjihad, pada saat itu anaknya kesayangannya meninggal. Maka demi menjaga hati suaminya...saat suaminya pulang dari berjihad siistri melayani suaminya seperti biasa seolah-olah tidak ada sesuatu yang terjadi. Setelah semua kewajiban terhadap suaminya dilaksanakannya barulah ia menyampaikan dengan tenang dan cara sopan sehingga suaminya ridlo dengan apa yang terjadi.
Apabila sepuluh pesan ini dilaksanakan oleh seorang istri, maka insyaallah akan tercipta keluarga yang terntram dan bahagia. Kesepuluh pesan ini akan mudah dan ringan untuk dilaksankan jika didasari iman dan taqwa kepada Allah dan hari akhir.
Bukankan tidak ada satupun keinginan dari semua perbuatan kita kecuali oleh Allah dicatat sebagai amal yang diridloinya ?
Betapapun beratnya berat dan sulitnya suatu urusan di dunia ini, kalau memang itu akan membawa kebahagiaan akhirat pastilah akan diperjuangkan dengan sekuat tenaga.
Apalah artinya kenikmatan sesaat, jikalau itu akan membawa kesengsaraan di akhirat kelak.
Apalah artinya kecantikan wajah yang berhiaskan emas permata jika itu akan membawa siksa.
Apalah artinya rumah mewah dan harta melimpah, jikalau kesemuanya itu menyebabkan adzab ?
Keluarga sakinah mawaddah warahmah adalah cita-cita kita
Allahummaj’al usrotii usrotan sa’iidah fiihaa sakiinah mawaddah warohmah, waj’al ahlanaa wadzurriyatinaa min ahlil jannah alladzinaa la khoufun ‘alaihim walaa hum yahzanuun
Robnaa atinaa fiddunyaa hasanah wa fil akhirotii hasanah waqinaa adzaabannaar
Amin Ya Robbal ‘Alamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar